DISDIK NEWS – Kemah Budaya siswa merupakan ajang pembentukan karakter anak bangsa agar bisa menjadi generasi yang lebih baik dalam membangun daerahnya masing-masing.

Kemah Budaya Siswa di Kabupaten Tabanan di mulai sejak tahun 2011 silam yang diprakasai oleh I Ketut Suryadi yang digelar setiap tahun. Dalam sambutannya I Ketut Suryadi yang juga Ketua DPRD Kab. Tabanan pada pembukaan hari Minggu (9/9/2018) di Wantilan Pura Luhur Srijong menyampaikan harapanya melalui kemah budaya siswa tahun 2018 bisa menampilkan talenta-talenta atau kelebihan yang dimiliki dan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. “Karena setiap tahun ada saja saya lihat yang mempunyai banyak kelebihan atau talenta”, tegasnya.

Dalam pembukaan Kemah Budaya Siswa Tahun 2018 juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Narasumber Sawung Jabo, Camat Selemadeg Barat, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, Perbekel, Bndesa Adat dan tokoh masyarakat setempat.

Bupati Tabanan dalam sambutan yang dibaca oleh Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Kemah Budaya Siswa Tahun 2018. Diharapkan Kemah Budaya ini dapat menumbuhkembangkan kreatifitas seni dan budaya yang ada pada masing-masing peserta sehingga mampu melahirkan garapan seni kreatif dan bermakna bagi masyarakat.

“Kegiatan ini sangat tepat, mengingat kegiatan ini merupakan proses kebudayaan sekaligus implementasi Pendidikan karakter Kurikulum 2013. Apalagi kurikulum 2013 menuntut tentang sainstivik aktivitas tematis, terintegrasi dan terpadu, mendorong para siswa lebih banyak melatih pengembangan bakat, rasa, praktis, sehingga menjadi siswa kreatif dan prilaku berbudi luhur”, jelasnya.

Sawung Jabo selaku narasumber dihadapan ratusan peserta serta undangan mengatakan bahwa bakat saja tidak cukup di dalam mengarungi kehidupan ini. “Sebetulnya secara jujur kalianlah guru kami. Jadi, bakat saja tidak cukup, harus kerja keras, harus mampu mengolah kemungkinan menjadi kenyataan. Keterbatasan jadikanlah kekuatan yang tidak terbatas”, tegasnya.

“Selama 5 hari kalian akan berkumpul dengan keterbatasan kalian, ketahuilah itu dan ubah menjadi kekuatan. Jangan malu-malu, tetapi jangan juga memalukan. Bangun pagi olahraga, olah otak untuk mengetahui bahwa kita masih punya otak”, tuturnya sambil bercanda.

By disdik