Denpasar, [27/2/25] – Balai Bahasa Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi terkait Implementasi Model Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah serta Revitalisasi Bahasa Daerah menjelang Festival Tunas Bahasa Ibu 2025. Rapat ini dihadiri oleh Tim Perumus, perwakilan Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan Kab/Kota, masyarakat, serta para ahli bahasa.

Dalam pertemuan ini, dibahas strategi perlindungan dan revitalisasi Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, termasuk model pembelajaran efektif bagi siswa SD dan SMP. Pemerintah daerah didorong untuk mengalokasikan anggaran khusus demi keberlanjutan program ini.
Festival Tunas Bahasa Ibu akan menjadi ajang utama dalam melestarikan bahasa daerah, dengan berbagai lomba seperti Masatua Bali, Macapat, Nyurat Aksara Bali, Pidato, dan Stand Up Comedy. Kegiatan ini bertujuan memperkuat karakter generasi muda sekaligus menjaga warisan budaya Bali.

Diharapkan seluruh pihak, termasuk Majelis Desa Adat dan lembaga pendidikan, dapat berkolaborasi dalam pelaksanaan program ini. Komitmen bersama ini menjadi langkah nyata dalam menjaga eksistensi Bahasa Bali sebagai identitas budaya yang harus terus dilestarikan.